Jakarta, 7 Mei 2024 – Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GEKRAFS) telah meresmikan Dewan Perwakilan Luar Negeri (DPLN) di Inggris Raya, membuka peluang bagi ekosistem ekonomi kreatif Indonesia untuk berkontribusi di tingkat internasional. Oki Earlivan Sampurno, alumnus SBM ITB angkatan pertama secara resmi ditunjuk untuk menahkodai salah satu cabang luar negeri pertama dari organisasi yang berdiri sejak 2019 ini.

Oki Earlivan Sampurno, alumnus SBM ITB angkatan pertama secara resmi ditunjuk untuk menahkodai DPLN GEKRAFS Inggris Raya pada Sabtu (27/4) lalu.

Komitmen kuat GEKRAFS telah mendapat respons yang positif dari para pelaku ekonomi kreatif di berbagai pelosok tanah air yang terbukti dengan berhasilnya menghimpun 39.000 anggota dari 32 provinsi di Indonesia dalam 5 tahun kehadirannya. Hal ini sekaligus menunjukkan peran strategis GEKRAFS dalam mengawal pengembangan 17 subsektor ekonomi kreatif di Indonesia.

Oki, yang juga dikenal sebagai pendiri startup Triplogic dan Edulab, menyatakan, “Pelantikan ini bukan hanya seremoni semata, tetapi juga simbol dari upaya kita untuk membawa ekonomi kreatif Indonesia ke panggung global.”

“Pelantikan ini bukan hanya seremoni semata, tetapi juga simbol dari upaya kita untuk membawa ekonomi kreatif Indonesia ke panggung global.”, ungkap founder Triplogic ini.

Peraih gelar MBA dari Royal Holloway, University of London ini menambahkan, “Inggris merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Kreativitas harus terintegrasi dalam ekonomi kreatif, terutama karena ada sekitar 10.000 WNI di Inggris dengan latar belakang beragam di sektor ini. Kami berkeinginan untuk berpartisipasi dan berkolaborasi dalam mengembangkan masa depan ekonomi kreatif.”

Sebelum pelantikan, Oki bersama jajaran pengurus GEKRAFS DPLN Inggris Raya terlebih dahulu menggelar serangkaian diskusi di sebuah restoran Indonesia di London, melibatkan para cendekiawan dan warga diaspora Indonesia dari berbagai daerah di Inggris, termasuk Skotlandia, Oxford, Dundee, dan Cambridge.

“Kreativitas harus terintegrasi dalam ekonomi kreatif, terutama karena ada sekitar 10.000 WNI di Inggris dengan latar belakang beragam di sektor ini.”, ungkap lulusan program MBA Royal Holloway, University of London ini.

Kawendra Lukistian, Ketua Umum GEKRAFS, menekankan pentingnya inisiatif ini, “GEKRAFS tidak hanya ingin menjadi pemain di dalam negeri, tetapi juga pelopor di kancah internasional dalam ekonomi kreatif. Misi kami sederhana: menjadikan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia.”

Kawendra menambahkan, “Tugas utama GEKRAFS adalah membumikan narasi ekonomi kreatif, karena Indonesia terlalu lama mengandalkan ekonomi ekstraktif. Kami berharap kolaborasi nyata antara GEKRAFS di luar negeri dan pemerintah untuk mendorong kebijakan yang mendukung sektor ini.”

Secara terpisah Sekretaris Eksekutif IA-ITB Jakarta, Ardian P. Putra yang juga merupakan salah satu inisiator pendirian GEKRAFS, turut mengapresiasi pengukuhan DPLN GEKRAFS di Inggris Raya dan beberapa negara lainnya. Menurutnya, langkah ini menandakan era baru kiprah GEKRAFS untuk merangkul para pelaku ekonomi kreatif di tanah air, tetapi juga dari kalangan diaspora Indonesia di berbagai negara.

“Rasanya tidak terbayangkan di masa awal (pendirian) GEKRAFS, kita akan melihat antusiasme yang begitu luar biasa dari para pelaku ekraf, tidak saja di pelosok tanah air, tapi juga dari kalangan diaspora Indonesia. Ini pertanda baik, artinya ekosistem yang kita rintis ini terus berkembang ke arah yang positif dan berdampak luas.”, ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPP GEKRAFS bidang Program dan Strategi ini.

Acara pelantikan juga dihadiri oleh perwakilan dari Bank Mandiri London, Bank BNI London, Muhammadiyah UK, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) London. Delegasi Indonesia termasuk Ferry Ardiansyah (Bidang Event dan Sosialisasi Program DPP GEKRAFS), Mohamad Amin Ahlun Nazar (Bidang Kerjasama, Media, dan Pemasaran), serta Noval Abuzar (Bidang OKK dan Pengembangan Wilayah).